Ini Contoh Sampah B3 di Sekitar Kita, Wajib Kita Waspadai!

Hi Sobat MQ!
Kamu pasti ingin tinggal aman dan nyaman di lingkungan kan? Untuk itu sebaiknya kita menjaga bumi agar tetap bersih dan bebas sampah. Banyak sekali kita melihat sampah di sekitar kita yang termasuk contoh sampah B3.

Apa itu sampah B3 dan seperti apa contoh sampah B3 yang ada di sekitar kita? Menarik untuk kita bahas. Yuk baca sampai habis artikel ini ya.

Apa itu Limbah B3?

Sobat MQ, limbah B3 atau Bahan Berbahaya Beracun adalah sampah hasil kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3). Limbah B3 ini memiliki dampak bagi kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Dampak Limbah B3 Bagi Kehidupan

Dampak limbah B3 ini dapat merusak lingkungan, mengganggu kesehatan, serta mengancam kelangsungan hidup manusia dan organisme di bumi. Makanya sampah yang terindikasi sebagai sampah B3 tidak boleh dibuang sembarangan. Sampah B3 harus terpisah dari jenis-jenis sampah lainnya.

Pada tempat sampah, limbah B3 diindikasikan dengan warna merah pada tong sampah. Hal ini menunjukkan tingkat reaksi dari limbah ini tidak ramah terhadap kehidupan, baik bagi manusia maupun makhluk lain.

Jadi, sebaiknya kita memiliki pengetahuan, bahan apa saja yang termasuk ke dalam kelompok sampah B3 ini. Selain itu kita juga wajib mengetahui karakteristik dari limbah atau sampah B3.

Karakteristik Limbah B3 dan Prosedur Pengolahan Limbah B3

Ciri bahan berbahaya beracun (B3) antara lain

• Mudah meledak dan terbakar
• Kereaktifan/pengoksidasi
• Bersifat korosif
• Mengandung bahan beracun
• Tingkat toksikologi tinggi
• Dapat menimbulkan gejala kesehatan seperti karsinogenik dan mutagenik (infeksi)

Sobat MQ apabila kita menemukan limbah B3, entah di rumah, di sekolah atau lingkungan kerja, apa yang harus dilakukan? Berikut ini prosedur pengelolaan bahan yang terindikasi sebagai limbah B3.

Pengelolaan limbah B3 diatur dalam undang-undang no 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu limbah B3 juga diatur dalam Peraturan Pemerintah no 101 tahun 2014 tentang pengelolaan limbah B3.

Peraturan perundang-undangan ini mengamanatkan tentang pengelolaan limbah B3 yang terdiri dari pengumpulan, penyimpanan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, dan penimbunan akhir.

Penyimpanan

Limbah B3 yang ada baik di rumah maupun lingkungan kerja sebaiknya dilakukan penyimpanan terlebih dahulu dan diletakkan di tempat yang aman.

Pengumpulan

Lakukan pengumpulan semua limbah B3 yang ada, serta diberi label sebagai limbah B3

Pengangkatan

Pengangkatan limbah B3 dilakukan oleh perusahaan yang khusus menangani limbah B3. Hal ini bertujuan agar limbah B3 ditangani dengan benar dan tidak menyebar ke lingkungan..

Pengelolaan

Pengelolaan limbah B3 dilakukan dengan cara

• Stabilisasi yaitu menambahkan senyawa tertentu untuk meminimalkan percepatan perpindahan serta mengurangi bahan berbahaya. 
• Solidifikasi yaitu penggunaan zat adiktif sesuai fisis alami dari limbah.
• Termal atau pembakaran juga salah satu cara pengelolaan limbah untuk memperkecil insinerasi limbah menggunakan temperatur tinggi.
• Pemanfaatan beberapa jenis limbah ada yang masih bisa dimanfaatkan, namun ada juga yang tidak. Seperti limbah industri misalnya sisa oli mesin, masih bisa dimanfaatkan untuk oli kapal tongkang dan sebagainya. 
• Penimbunan dilakukan jika bahan berbahaya lebih aman ditimbun. namun lokasi penimbunan harus dengan izin pemerintah. Karena limbah B3 yang sangat keras, dapat membahayakan kesehatan.

Itulah tata cara prosedur pengelolaan sampah B3 sesuai peraturan perundang-undangan. Lantas apa saja contoh sampah B3 yang ada disekitar kita. Mari kita lihat contoh sampah B3 berikut ini.

Contoh Sampah B3

Rumah Tangga

Contoh sampah B3 yang berasal dari rumah tangga seperti botol pengharum ruangan, baterai, pemutih pakaian, deterjen pakaian, pecahan kaca, plastik deterjen, pembersih lantai, hair spray, serta bekas obat nyamuk.

Pertanian

Contoh sampah B3 di bidang pertanian adalah pembasmi hama seperti pestisida. 

Rumah Sakit

Contoh limbah B3 dari rumah sakit berupa bahan kimia, obat kanker (sitostatika), antiseptik dan desinfektan, bahan radioaktif, pembersih, detergen, gas medis dan gas non medis.

Itulah beberapa contoh limbah B3, dan cara mengelolanya. Sekali lagi, karena sifatnya mengandung bahan berbahaya, sebaiknya berhati-hati dalam memperlakukan sampah B3. Lakukan prosedur pengelolaan limbah B3 sesuai aturan yang telah ditetapkan agar bisa meminimalkan dampak bagi kehidupan.

Tempatkan limbah B3 di wadah tersendiri sebagai sampah B3. Mari terapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Semoga usaha kecil kita mengelola contoh sampah B3 berdampak bagi keberlangsungan bumi yang hijau. Kalau Sobat MQ, bagaimana memperlakukan sampah B3? Sharing donk!

Salam,
MQ